Kamis, 20 Februari 2020

Ulasan Cerpen "Peri Teratai"



 Jasmine membuka jendela kamarnya,ia melihat bunga  Matahari yang tak lain adalah bunga favoritnya. Setiap pembeli bunga yang datang pun biasanya langsung terpesona melihat Bunga Matahari dan tidak segan-segan untuk membeli biji atau tunasnya yang dijual Jasmine dalam pot-pot kecil.

Jasmine memang senang dengan bunga yang tumbuh di pohon yang bebas hidup di tanah. Karena itulah sejak ia lulus dari teknik arsitektur dengan konsentrasi pertamanan, ia memutuskan untuk membuka kebun pohon-pohon bunga. Dengan modal tanah keluarga, ia membangun kebun itu. Banyak orang-orang mengunjungi kebunnya, sebagian besar tertarik untuk membeli pohon-pohon bunga yang dijualnya. Seperti pagi ini, seorang ibu berpakaian rapi tiba-tiba berdecak kagum menatap Lily besar yang tengah berbunga.Lalu ibu tadi langsung tanpa pikir-pikir lagi memborong selusin umbi Lily Merah itu. Jasmine tanpa segan juga memberikan bonus berupa pupuk untuk menyuburkan tanaman. 

Baru saja Jasmine mengantar seorang pengunjung yang membeli Sri Gading yang harum di dalam pot, ia melihat seorang anak perempuan berjongkok di tepian kolam ikan dimana tanaman Teratai yang dijualnya tumbuh subur. Anak perempuan itu tengah menjentikkan jari jemarinya di  Teratai Kuning yang paling dekat dengan tepian kolam, badannya agak condong ke depan terlihat sangat tertarik dengan bunga air berdaun lebar itu. Terlintas dalam benak Jasmine bahwa ia anak seorang pengunjung yang tertinggal, namun dari sikapnya yang santai akhirnya Jasmine memutuskan bahwa anak itu hanyalah anak-anak kampung yang memang kadang berkunjung juga di kebunnya.

"Halo, kok sendirian?, teman-temannya mana?" Sapa Jasmine. Anak itu menoleh, tersenyum.

"Padma tidak punya teman, tante. Boleh tidak Padma menjadi teman tante Jasmine?" Jawab gadis kecil itu.

"Tentu saja boleh, tapi darimana Padma tahu nama tante?"

"Itu, dari pagar" Padma menunjuk pagar,disana ada papan kayu bertuliskan Jasmine's Garden. Jasmine tersenyum.

"Padma tinggal dimana?" Tanya Jasmine. Padma menunjuk ke arah Selatan,disana banyak kampung-kampung penduduk asli.

"Ibu Padma guru IPA, cantik dan pintar, ayah Padma sudah meninggal" tanpa diminta Padma berceloteh. Jasmine mendengarkan. Padma kelas empat sekolah dasar,ia juga suka bermain layangan, tapi layangannya bergambar Bunga Teratai. 

"Adik Padma kelas berapa?" Tiba-tiba saja pertanyaan itu terlontar dari mulut Jasmine. Padma lalu menggeleng kuat dan cemberut.

"Padma tidak punya adik!!" Sentak Padma nyaring, lalu berlari keluar dari kebun Jasmine. Jasmine berdiri keheranan.
Teratai Putih, ada sekitar lima pohon yang hidup dalam komunitas kolam ikan Jasmine. Lalu ada juga Teratai Kuning dan Teratai Pink turut menyemarakkan permukaan kolam ikan. Di sisi-sisinya bergerombol pot-pot yang dihuni bunga Seroja atau Lotus. Dan meski belum ada koleksi baru di kebun Jasmine, mereka tak jarang membeli lagi tunas-tunasnya. Entah apa yang menjadi pertimbangan mereka, mungkin seorang Ibu yang membawa bayi laki-laki itu juga penggemar Lotus. Karena sejak tadi Jasmine melihatnya, ia berdiri terus di sekitar tanaman air itu. Jasmine mendekatinya.

"Kebun yang benar-benar indah mbak" komentarnya ketika Jasmine menjabat tangannya.

"Terima kasih, ibu senang Lotus?"

"Ya, Lotus pohon yang kuat, usianya panjang dan hidupnya banyak bermanfaat"

"Juga, bunganya sangat cantik" tambah Jasmine lalu ikut tertawa bersama sang ibu.

"Saya Kartika, dan ini Nucifera" Kartika mengenalkan diri dan juga anaknya.

"Anda senang sekali dengan bunga Lotus ya, sampai putra pun dinamai nama latin Lotus"

"Ah tidak juga, saya juga sangat menyayangi Teratai" Kartika mengerling ke kolam ikan dimana Teratai-teratai hidup. Matanya terlihat meredup ketika menatap Teratai. Tak lama kemudian Kartika pun pamit, Nucifera di dalam kereta dorong tertawa-tawa lucu.

"Bolehkah saya lebih sering kesini bersama Nu?, terkadang sepulang mengajar hati saya terasa kosong" ujar Kartika.

"Tentu saja, kapan saja bu Kartika mau" jawab Jasmine. Kartika pun berlalu bersama Nu. Jasmine mengantar Kartika sampai ke pagar, lalu ia mendapati dirinya terkejut karena sekilas melihat Padma, gadis kecil yang kemarin, berlari keluar kebun dari semak Teratai. Setangkai bunga Teratai di genggamannya.

Jasmine duduk di teras rumahnya, menghadap kebun sore itu, di pangkuannya terbuka sebuah buku yang mengisahkan tentang Peri yang hidup di dalam bunga Teratai ketika Kartika datang bersama Nu di kereta dorong. Jasmine membalas lambaian tangan Kartika dari jauh.

"Aku ingin membeli bibit Lotus!" teriaknya. Kartika memarkir kereta dorong Nu di tepi kolam lalu memilih bibit Lotus. Jasmine membiarkannya, lalu tiba-tiba ia tersentak melihat Padma tahu-tahu sudah berdiri di belakang kereta Nu, matanya seperti benci dan sikapnya siap mendorong kereta Nu dengan Nu yang tertawa-tawa di dalamnya, langsung menuju kolam ikan!. Jasmine menjerit.

"Padmaaaa, jangaaaann!!!" Jasmine berlari secepat mungkin mencegah kereta Nu yang meluncur. Kartika pun menjerit, namun berhasil lebih dulu menggenggam pegangan di kereta bayi itu. Jasmine terengah-engah. Kartika sangat terkejut , digendongnya Nu.

"Maaf bu Kartika, tadi saya melihat seorang anak kampung sekitar mendorong kereta Nu, namanya Padma, tapi mungkin saya berhalusinasi"

"Tidak apa-apa mbak Jasmine, saya hanya terkejut. Syukurlah Nu tidak tercebur ke kolam" Kartika menciumi anaknya. Jasmine lalu mengajak Kartika duduk di teras sambil mengobrol.

Jasmine melihat gadis kecil itu tengah duduk di tepi kolam, kedua kakinya sebatas betis di dalam kolam. Jasmine menghampiri dan duduk di sebelahnya. Seperti biasa rambut Padma berkuncir ekor kuda dan poninya berantakan di dahi.

"Padma, sudah pernah dengar dongeng tentang Peri Teratai?" tanya Jasmine. Padma menggeleng, matanya membulat tertarik.

Peri Teratai, peri yang sebenarnya tinggal di bintang. Suatu ketika ia dan teman-temannya bermain turun ke bumi. Mereka bermain di kolam Teratai. Karena bunga-bunga Teratai sedang bermekaran di malam hari. Peri Teratai sangat manis, namun hatinya sering mendendam. Jika marah ia bisa melakukan perbuatan yang tidak baik terhadap saudara maupun teman-temannya. Karena itulah ketika pagi menjelang, teman-temannya kembali ke bintang, ia tidak bisa terbang ke angkasa. Ia bertanya-tanya kenapa ia tidak bisa kembali. Lalu sebuah jawaban melintas, bahwa ia harus bisa menghilangkan dulu sifat pendendamnya baru dapat bergabung kembali tinggal di bintang. Sejak saat itu peri Teratai tinggal dalam bunga Teratai di bumi, meski belum bisa kembali ke bintang ia tetap berusaha menjadi peri yang sabar dan tidak mendendam lagi.

"Kalau Padma masih mendendam terhadap adik Nu, Padma akan seperti peri Teratai. Tinggal terus di bunga Teratai. Padma sayang Ibu dan Ayah Padma kan?, mereka berdua pasti ingin Padma tinggal di tempat yang seharusnya" ujar Jasmine.

"Semua gara-gara adik Nu!" Potong Padma kasar.

"Itu semua sudah takdir Padma. Adik Nu tidak salah kalau Padma dan Ayah mengalami kecelakaan mobil ketika menjenguk kelahiran adik Nu. Semua sayang Padma, karena itu Padma harus bisa bersabar. Kemarin ibu Padma bilang, kangen sekali dengan Padma tapi ibu Padma sabar dan selalu mendoakan supaya Padma tetap sehat dan tinggal di tempat yang baik" Jasmine menatap gadis kecil yang terisak-isak itu.

"Tante, apakah ibu bilang bahwa ibu sayang Padma?"

"Ya, Ibu sangat menyayangi Padma. Kehilangan Padma menjadi luka yang sakit, namun ibu Padma bersabar".

"Tante, bisakah sampaikan pada ibu, bahwa Padma sayang sekali kepadanya?. Juga adik Nu"

"Tentu!" Jasmine mengedip jenaka.

Keesokan sorenya Kartika datang bersama Nu. Jasmine menceritakan semua kepadanya, tentang Padma.

"Jadi putriku sudah pergi?" Tanya Kartika sambil mengusap airmatanya.  Jasmine mengangguk. Kartika terlihat tabah.

"Padma mengatakan dia sangat menyayangi ibunya"Jasmine menambahkan. Pandangan Kartika melayang ke kolam Teratai.

"Padma, ibu juga sayang sekali kepadamu, tabahlah sayang. Ibu dan adik Nu selalu mendoakanmu dan Ayah" bisik Kartika, airmatanya merebak tapi mulutnya tersenyum. Semilir angin menggeremisik, bunga bunga Teratai mengangguk-angguk. Jasmine percaya Peri Teratainya telah kembali ke tempat seharusnya dia berada.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rekomendasi Film Korea

Untuk pecinta drama korea,ada beberapa rekomendasi film yang sangat menarik dan bagus untuk ditonton.Berikut rekomendasinya: 1.Moon Lovers...